Rabu, 13 Februari 2013

INTERAKSI SOSIAL DALAM HUBUNGAN ANTAR MANUSIA



MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR
INTERAKSI SOSIAL DALAM HUBUNGAN
ANTAR MANUSIA




Nama  : AGUNG DWI PRASETYO
Kelas    : 1IA02
Npm    : 50412347
Dosen  : ANDI TENRISUKKI TENRIAJRNG



UNIVERSITAS GUNADARMA
2012




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Manusia adalah makhluk sosial untuk bertahan hidup harus ada sosialialisme atau berhubungan dengan manusia lain dan hal ini tak bisa  dihindari, mutlak dilakukan manusia apalagi pada masa sekarang ini. Hubungan antar manusia dengan hubungan kemanusiaan sesungguhnya mempunyai pengertian yang berbeda. Dalam setiap bentuk hubungan, hubungan antar manusia lebih mendominasi dari pada hubungan kemanusiaan. Dalam pengertian hubungan antar manusia bukan hanya dalam wujudnya saja, tetapi juga dari sifat-sifatnya, waktunya, cara bicaranya, sikapnya, tingkah lakunya, pribadinya, dan berbagai macam aspek kejiwaan yang yang ada pada diri manusia.

B.     Tujuan    

1.      Tujuan Umum
         Mahasiswa mampu :
a.      Menjelaskan tentang pengertian hubungan antar manusia
b.      Menjelaskan tujuan dari hubungan antar manusia

2.      Tujuan Khusus
         Mahasiswa memiliki kemampuan untuk :
a.      Menjelaskan teknik-teknik hubungan antar manusia
b.      Menjelaskan factor yang mendasari hubungan antar manusia



















BAB II
ISI

A.    PENGERTIAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Hubungan antar manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi antar seseorang dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati. Dalam hal ini berusaha mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahasannya untuk mencari pemecahannya. Hubungan antar  manusia yang merupakan pelaksanaan ketrampilan dimana seseorang belajar menghubungkan diri dengan lingkungan sosialnya. Sedangkan menurut Hugo Cabot dan Joseph A Kahl (1967), hubungan antar manusia adalah suatu sosiologi kongrit karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah “interaksi” dengan pengaruh psikologisnya. Hubungan antar manusia dalam arti luas adalah menemukan, mengidentifikasi masalah, dan membahasnya untuk mencari pemecahan.

B.     TUJUAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing orang saling bekerjasama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain dan memanfaatkan pengetahuan tentang factor social dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sedemikian rupa sehingga penyesuaian diri ini terjadi dengan serasi dan selaras, dengan ketegangan dan pertentangan sedikit mungkin. Hal ini disebabkan karena didalam masyarakat/lingkungan sosial, setiap orang mempunyai kepentingan dan harapan yang berbeda-beda atau bersaing satu sama lain. Suksesnya hubungan antar manusia sebagai akibat tidak mengabaikan sopan santun, ramah tamah, hormat menghormati dan menghargai orang lain dan faktor etika. Hubungan antar manusia yang baik akan mengatasi hambatan-hambatan komunikasi, mencegah salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia yang dipengarui oleh pembawaan dan lingkungan.

C.     TEKHNIK HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
         Tekhnik untuk menjalin hubungan antar manusia adalah dengan:
1.      Melakukan kontak sosial
a.       Berasal dari bahasa latin com (bersama) dan tango (menyentuh) yang artinya bersama-        sama menyentuh
b.      Secara fisik kontak terjadi apabila terjadi hubungan badaniyah
c.       Secara sosial tidak perlu terjadi hubungan badaniyah

2.      Melakukan komunikasi

D.    FAKTOR YANG MENDASARI HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Hubungan antar manusia melibatkan individu secara utuh baik dan secara fisik maupun psikologis. Proses psikologis sangat dominan mendasari hubungan antar manusia dan merupakan faktor utama yang dalam proses internalisasi, antara lain imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.

1.      Factor imitasi
Imitasi atau tiruan adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu diluar dirinya. Sebelum mengikuti satu hal, ia harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a.       Minat perhatian yang cukup besar terhadap hal yang akan diimitasi
b.      Sikap menjunjung tinggi atau mengagumi hal-hal yang diimitasi
c.       Seorang meniru suatu pandangan atau tingkah laku karena akan memperoleh penghargaan social yang tinggi.

Dari syarat diatas, imitasi merupakan proses hubungan antar manusia yang menerangkan tentang mengapa dan bagaimana dapat terjadi keseragaman dalam pandangan dan tingkah laku.
2.      Faktor sugesti
Sugesti adalah proses seorang individu menerima cara pandang atau pedoman tingkah laku orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.


Persyaratan untuk memudahkan terjadinya sugesti pada seseorang adalah sebagai berikut:
a.       Hambatan berfikir, karena rangsangan emosional, proses sugesti yang terjadi pada orang tersebut secara langsung menerima tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu segala pengaruh atau pandangan orang lain.
b.      Pikiran terpecah-pecah (disasosiasi), orang yang sedang mengalami pemikiran yang terpecah-pecah, mudah terjadi sugesti.
c.       Otoritas atau prestise, proses sugesti cenderung terjadi pada orang-orang yang sikapnya menerima pandangan tertentu dari seseorang yang memiliki keahlian tertentu sehingga dianggap otoritas dalam keahlian tersebut atau dari seseorang yang mempunyai prestise sosial yang tinggi.
d.      Mayoritas orang akan mudah menerima pandangan ketika pandangan tersebut disokong oleh mayoritas atau sebagian besar golongan atau masyarakat. Penerimaan pandangan itu terjadi tanpa pertimbangan lebih lanjut.
e.       Kepercayaan penuh penerima sikap atau pandangan tanpa pertimbangan lebih lanjut dikarenakan pandangan tersebut sudah ada pada diri individu yang bersangkutan.


3.      Faktor identifikasi
Preses identifikasi berlangsung secara sadar (dengan sendiri) irrasional, berdasarkan perasaan, dan berkembang bahwa identifikasi beerguna untuk melengkapi system norma dan citra-citra.

4.      Faktor simpati
Simpati adalah persaan tertarik seseorang terhadap orang lain yang timbul atas dasar penilaian perasaan dorongan utama yang memunculkan simpati adalah rasa ingin mengerti dan bekerja sama dengan orang lain.




E.     FAKTOR YANG MENENTUKAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Salah satu cara seseorang melakukan hubungan antar manusia adalah dengan menggunakan komunikasi antara individu atau komunikasi interpersonal. Agar hubungan antar manusia berjalan dengan baik, salah satunya dapat ditunjang dengan menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik. Berikut adalah factor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik:

1.      Rasa percaya (Trust)
Percaya adalah mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko (Giffin, 1967). Sejak tahap pertama dalam hubungan interpersonal sampai tahap akhir, “percaya” menentukan efektifitas komunikasi. Bila klien sudah percaya kepada kita, maka klien akan lebih mudah terbuka kepada kita. Hal ini akan membuka saluran komunikasi, memperjelas pengiriman dan penerimaan komunikasi, serta memperluas peluang komunikan untuk mencapai maksudnya. Hilangnya kepercayaan kepada orang lain akan menghambat perkembangan hubungan interpersonal yang akrab. Ada tiga factor yang dapat menumbuhkan sikap percaya dan mengembangkan komunikasi yang didasari sikap saling percaya, yaitu :

a.       Menerima
Adalah kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan  berusaha mengendalikan. Menerima adalah sikap yang melihat orang lain sebagai manusia sebagai individu yang dihargai. Menerima berarti tidak menilai pribadi orang berdasarkan perilakunya yang tidak kita senanginya. Betapun jeleknya perilakunya menurut persepsi kita, kita tetap berkomunikasi dengan dia sebagai personal, bukan ssebagai objek. Sikap menerima tidak semudah apa yang kita katakan. Kita cenderung menilai dan sukar menerima.

b.      Empati
Merupakan factor kedua yang menumbuhkan sikap percaya diri orang lain. Empati dianggap sebagai memahami orang lain yang tidak emosional. Berempati artinya membayangkan diri kita pada kejadian yang menimpa orang lain.


c.       Kejujuran
Merupakan faktor ketiga yang menumbuhkan sikap percaya diri. Kita akan menaruh percaya pada orang yang terbuka, atau tidak mempunyai pretense yang dibuwat-buwat. Kejujuran menyebabkan perilaku kita dapat diduga (predictable). Ini mendorong orang lain percaya kepada kita.

2.      Sikap sportif
Sikap sportif adalah sikap yang mengurangi sikap melindungi diri dalam komunikasi yang terjadi dalam hubungan antar manusia. Orang bersikap defensive bila tidak menerima, tidak jujur dan tidak empati. Sudah jelas dengan sikap defensive, komunikasi interpersonal akan gagal karena orang defensive akan lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapi dalam situasi komunikasi ketimbang memahami pesan orang lain.

3.      Sikap terbuka (open mindedness)
Sikap terbuka amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif. Untuk memahami orang yang mempunyai sikap terbuka harus mengidentifikasi dahulu orang yang mempunyai sikap tertutup. Lawan dari sikap terbuka adalah dogmatism. Sehingga untuk memahami sikap terbuka, terlebih dahulu mengidentifikasi karakteristik orang dogmatis.




































BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Hubungan antar manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi antar seseorang dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati.
Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing orang saling bekerja sama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain.
Teknik  untuk menjalani hubungan antar manusia dengan :
1.      Melakukan kontak sodan menghargai setiap individu.cial
2.      Melakukan komunikasi

B.     Saran

Untuk menjalin suatu hubungan yang baik dengan klien kita harus bisa memahami diri sendiri. Mencoba untuk memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing individu.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar