MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR
INTERAKSI SOSIAL DALAM HUBUNGAN
Nama :
AGUNG DWI PRASETYO
Kelas :
1IA02
Npm :
50412347
Dosen :
ANDI TENRISUKKI TENRIAJRNG
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Manusia adalah makhluk sosial untuk bertahan hidup
harus ada sosialialisme atau berhubungan dengan manusia lain dan hal ini tak
bisa dihindari, mutlak dilakukan manusia
apalagi pada masa sekarang ini. Hubungan antar manusia dengan hubungan
kemanusiaan sesungguhnya mempunyai pengertian yang berbeda. Dalam setiap bentuk
hubungan, hubungan antar manusia lebih mendominasi dari pada hubungan
kemanusiaan. Dalam pengertian hubungan antar manusia bukan hanya dalam wujudnya
saja, tetapi juga dari sifat-sifatnya, waktunya, cara bicaranya, sikapnya,
tingkah lakunya, pribadinya, dan berbagai macam aspek kejiwaan yang yang ada
pada diri manusia.
B.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu :
a.
Menjelaskan tentang pengertian hubungan antar manusia
b.
Menjelaskan tujuan dari hubungan antar manusia
2.
Tujuan Khusus
Mahasiswa memiliki kemampuan untuk :
a.
Menjelaskan teknik-teknik hubungan antar manusia
b.
Menjelaskan factor yang mendasari hubungan antar manusia
BAB II
ISI
A.
PENGERTIAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Hubungan antar manusia adalah kemampuan mengenali
sifat, tingkah laku, pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia
dalam arti luas adalah interaksi antar seseorang dengan orang lain dalam suatu
kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati. Dalam hal ini berusaha mencoba
menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahasannya untuk mencari
pemecahannya. Hubungan antar manusia
yang merupakan pelaksanaan ketrampilan dimana seseorang belajar menghubungkan
diri dengan lingkungan sosialnya. Sedangkan menurut Hugo Cabot dan Joseph A
Kahl (1967), hubungan antar manusia adalah suatu sosiologi kongrit karena
meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah “interaksi” dengan pengaruh
psikologisnya. Hubungan antar manusia dalam arti luas adalah menemukan,
mengidentifikasi masalah, dan membahasnya untuk mencari pemecahan.
B.
TUJUAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya
kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing orang saling bekerjasama dengan
menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain dan memanfaatkan pengetahuan
tentang factor social dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sedemikian
rupa sehingga penyesuaian diri ini terjadi dengan serasi dan selaras, dengan
ketegangan dan pertentangan sedikit mungkin. Hal ini disebabkan karena didalam
masyarakat/lingkungan sosial, setiap orang mempunyai kepentingan dan harapan
yang berbeda-beda atau bersaing satu sama lain. Suksesnya hubungan antar
manusia sebagai akibat tidak mengabaikan sopan santun, ramah tamah, hormat
menghormati dan menghargai orang lain dan faktor etika. Hubungan antar manusia
yang baik akan mengatasi hambatan-hambatan komunikasi, mencegah salah
pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia yang
dipengarui oleh pembawaan dan lingkungan.
C.
TEKHNIK HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Tekhnik untuk menjalin hubungan antar
manusia adalah dengan:
1.
Melakukan kontak sosial
a.
Berasal dari bahasa latin com
(bersama) dan tango (menyentuh) yang
artinya bersama- sama menyentuh
b.
Secara fisik kontak terjadi apabila terjadi hubungan badaniyah
c.
Secara sosial tidak perlu terjadi hubungan badaniyah
2.
Melakukan komunikasi
D.
FAKTOR YANG MENDASARI HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Hubungan
antar manusia melibatkan individu secara utuh baik dan secara fisik maupun
psikologis. Proses psikologis sangat dominan mendasari hubungan antar manusia
dan merupakan faktor utama yang dalam proses internalisasi, antara lain
imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
1.
Factor imitasi
Imitasi atau tiruan adalah keadaan seseorang yang
mengikuti sesuatu diluar dirinya. Sebelum mengikuti satu hal, ia harus memenuhi
syarat sebagai berikut:
a.
Minat perhatian yang cukup besar terhadap hal yang akan diimitasi
b.
Sikap menjunjung tinggi atau mengagumi hal-hal yang diimitasi
c.
Seorang meniru suatu pandangan atau tingkah laku karena akan memperoleh
penghargaan social yang tinggi.
Dari syarat diatas, imitasi merupakan proses hubungan
antar manusia yang menerangkan tentang mengapa dan bagaimana dapat terjadi
keseragaman dalam pandangan dan tingkah laku.
2.
Faktor sugesti
Sugesti
adalah proses seorang individu menerima cara pandang atau pedoman tingkah laku
orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.
Persyaratan untuk memudahkan terjadinya sugesti pada
seseorang adalah sebagai berikut:
a.
Hambatan berfikir, karena rangsangan emosional, proses sugesti yang terjadi
pada orang tersebut secara langsung menerima tanpa mempertimbangkan terlebih
dahulu segala pengaruh atau pandangan orang lain.
b.
Pikiran terpecah-pecah (disasosiasi), orang yang sedang mengalami pemikiran
yang terpecah-pecah, mudah terjadi sugesti.
c.
Otoritas atau prestise, proses sugesti cenderung terjadi pada orang-orang yang
sikapnya menerima pandangan tertentu dari seseorang yang memiliki keahlian
tertentu sehingga dianggap otoritas dalam keahlian tersebut atau dari seseorang
yang mempunyai prestise sosial yang tinggi.
d.
Mayoritas orang akan mudah menerima pandangan ketika pandangan tersebut
disokong oleh mayoritas atau sebagian besar golongan atau masyarakat.
Penerimaan pandangan itu terjadi tanpa pertimbangan lebih lanjut.
e.
Kepercayaan penuh penerima sikap atau pandangan tanpa pertimbangan lebih lanjut
dikarenakan pandangan tersebut sudah ada pada diri individu yang bersangkutan.
3.
Faktor identifikasi
Preses
identifikasi berlangsung secara sadar (dengan sendiri) irrasional, berdasarkan
perasaan, dan berkembang bahwa identifikasi beerguna untuk melengkapi system
norma dan citra-citra.
4.
Faktor simpati
Simpati
adalah persaan tertarik seseorang terhadap orang lain yang timbul atas dasar
penilaian perasaan dorongan utama yang memunculkan simpati adalah rasa ingin
mengerti dan bekerja sama dengan orang lain.
E.
FAKTOR YANG MENENTUKAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Salah
satu cara seseorang melakukan hubungan antar manusia adalah dengan menggunakan
komunikasi antara individu atau komunikasi interpersonal. Agar hubungan antar
manusia berjalan dengan baik, salah satunya dapat ditunjang dengan menumbuhkan
hubungan interpersonal yang baik. Berikut adalah factor-faktor yang menumbuhkan
hubungan interpersonal yang baik:
1.
Rasa percaya (Trust)
Percaya
adalah mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang
pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko (Giffin, 1967).
Sejak tahap pertama dalam hubungan interpersonal sampai tahap akhir, “percaya”
menentukan efektifitas komunikasi. Bila klien sudah percaya kepada kita, maka
klien akan lebih mudah terbuka kepada kita. Hal ini akan membuka saluran
komunikasi, memperjelas pengiriman dan penerimaan komunikasi, serta memperluas
peluang komunikan untuk mencapai maksudnya. Hilangnya kepercayaan kepada orang
lain akan menghambat perkembangan hubungan interpersonal yang akrab. Ada tiga
factor yang dapat menumbuhkan sikap percaya dan mengembangkan komunikasi yang
didasari sikap saling percaya, yaitu :
a.
Menerima
Adalah
kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan berusaha mengendalikan. Menerima adalah sikap
yang melihat orang lain sebagai manusia sebagai individu yang dihargai.
Menerima berarti tidak menilai pribadi orang berdasarkan perilakunya yang tidak
kita senanginya. Betapun jeleknya perilakunya menurut persepsi kita, kita tetap
berkomunikasi dengan dia sebagai personal, bukan ssebagai objek. Sikap menerima
tidak semudah apa yang kita katakan. Kita cenderung menilai dan sukar menerima.
b.
Empati
Merupakan
factor kedua yang menumbuhkan sikap percaya diri orang lain. Empati dianggap
sebagai memahami orang lain yang tidak emosional. Berempati artinya
membayangkan diri kita pada kejadian yang menimpa orang lain.
c.
Kejujuran
Merupakan
faktor ketiga yang menumbuhkan sikap percaya diri. Kita akan menaruh percaya
pada orang yang terbuka, atau tidak mempunyai pretense yang dibuwat-buwat.
Kejujuran menyebabkan perilaku kita dapat diduga (predictable). Ini mendorong orang lain percaya kepada kita.
2.
Sikap sportif
Sikap
sportif adalah sikap yang mengurangi sikap melindungi diri dalam komunikasi
yang terjadi dalam hubungan antar manusia. Orang bersikap defensive bila tidak
menerima, tidak jujur dan tidak empati. Sudah jelas dengan sikap defensive,
komunikasi interpersonal akan gagal karena orang defensive akan lebih banyak
melindungi diri dari ancaman yang ditanggapi dalam situasi komunikasi ketimbang
memahami pesan orang lain.
3.
Sikap terbuka (open mindedness)
Sikap
terbuka amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang
efektif. Untuk memahami orang yang mempunyai sikap terbuka harus
mengidentifikasi dahulu orang yang mempunyai sikap tertutup. Lawan dari sikap
terbuka adalah dogmatism. Sehingga untuk memahami sikap terbuka, terlebih
dahulu mengidentifikasi karakteristik orang dogmatis.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hubungan antar manusia adalah
kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi seseorang. Ruang lingkup
hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi antar seseorang dengan
orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati.
Tujuan hubungan antar manusia
adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing orang
saling bekerja sama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain.
Teknik untuk menjalani hubungan antar manusia dengan
:
1.
Melakukan kontak sodan menghargai setiap individu.cial
2.
Melakukan komunikasi
B.
Saran
Untuk menjalin suatu hubungan
yang baik dengan klien kita harus bisa memahami diri sendiri. Mencoba untuk
memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar